Harga Solar dan premium mengalami kenaikan di era baru kepemimpinan Presiden Jokowo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Banyak yang berharap di era kepemimpinan Presiden Jokowi ini akan membawa kemakmuran bag seluruh rakyat Indonesia. Dengan menaikkan harga BBM, harga solar dan premium ini, pemerintahana Jokowi-JK menegaskan keseriusannya dalam menata kesehatan fiskal Indonesia dari anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang terus meningkat setiap tahun. Solusi yang sudah dilakukan adalah menaikkan harga BBM subsidi. Harga solar yang semula Rp 5.500,- naik menjadi Rp 7.500,- sedangkan harga premium juga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000,- dari harga Rp 6.500,- naik menjadi Rp 8.500,-.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan, anggaran subsidi BBM dalam kurun waktu lima tahun terakhir tersedot Rp 714 triliun. Sedangkan dana infrastruktur hanya Rp 540 triliun di periode yang sama. "Presiden tampil sendiri mengumumkan BBM. Ini jadi keseriusan kami menata fiskal, membantu mengurangi beban fiskal dari subsidi BBM," papar dia di Jakarta, Jumat (21/11/2014). Dari kenaikan harga BBM subsidi, katanya, pemerintah mempunyai ruang fiskal lebih besar dan dapat digunakan untuk sektor produktif. Keputusan pemerintah yang menaikkan harga solar dan primum ini banyak mengundang kontra versi, banyak kalangan yang menolak kenaikan harga solar dan premium ini. Namun apa boleh dikata, itu sudah menjadi keputusan resmi pemerintah. Yang pasti keputusan pemerintah untuk menaikkan harga solar dan premium ini ada tujuan yang lebih baik untuk seluruh rakyat Indonesia.